Cerita Dewasa Tika Sang Janda Kembang Hobi Ngentot











Tika membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celanaku. Agaknya Tika menbisa sedikit kesulitan karena celanaku terasa sempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang.

Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Tika melepaskan celana panjang dan celana dalamku sekaligus, sehingga kini kami telah bertelanjang bulat, berbaring bersama di lantai kamar, sedangkan ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur.

Mata Tika terlihat agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yang subur, dan gagang kemaluanku yang telah membesar penuh dan dalam keadaan tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan terlihat merah berkilat.

Kutarik kepala Tika agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yang mungil. Ternyata Tika tak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus gagang kemaluanku sedangkan tangan kirinya meremas buah kemaluanku. aku memajukan pantatku dan gagang kemaluanku makin dalam memasuki mulut Tika. Kedua tanganku sibuk meremas payudaranya, lalu pantatnya dan juga kemaluannya. aku mainkan jariku di klitoris Tika, yang membuatnya menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Tika mulai membasah, aku tahu, saatnya sudah dekat.

Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Tika, dan kudorong Tika hingga telentang. Rambut panjangnya kembali terburai di atas bantal. Tika mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya, sehingga aku mudah menempatkan diri di atas badannya, dengan dada menekan kedua payudaranya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan. aku turunkan pantatku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Tika, lalu aku geserkan agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara kedua bibir besarnya dan mulai menyentuh mulut kemaluannya.

Kemudian aku dorongkan gagang kemaluanku perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Tika. Terasa agak seret majunya, karena Tika telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan gagang kemaluan laki-laki sejak itu. dengan sabar aku majukan terus gagang kemaluanku sampai akhirnya tertahan oleh dasar kemaluan Tika. Ternyata kemaluanku cukup besar dan panjang bagi Tika, tetapi ini hanya sebentar saja, karena segera terasa Tika mulai sedikit menggerakkan pantatnya sehingga aku bisa mendorong gagang ebony kemaluanku sampai habis, menghunjam ke dalam liang kemaluan Tika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *